PEMIKIRAN SETELAH LULUS SMA/SMK



Dimasa sekarang menjadi wisudawan adalah sebuah gengsi. Inilah modal penting untuk meniti karir dengan menatap masa depan yang cerah. Oleh karena itu jangan sampai memilih sekolah utamanya SLTA dengan jurusan yang salah. Banyaklah bertanya, mencari referensi untuk memilih SLTA yang tepat, SMA atau SMK. Untuk SMA, memilih IPA, IPS, ataukah Bahasa. Untuk SMK tersedia lebih banyak jurusan yang disediakan (Baca disini : JURUSAN DI SMK YANG HARUS DIKETAHUI).
Sebagai manusia remaja yang sudah dianggap dewasa, tentu bisa memandang atau menilai siapa dan bagimana diri sendiri. Kini telah lulus SLTA, syukurilah. Lihatlah, selembar ijazah yang telah dimiliki sebagai bukti prestasi, kemenangan dalam perjuangan diri. Pada selemabr ijazah itu, tertera jurusan yang telah ditempuh selama ini. Cari jalan untuk melanjutkan perjuangan sesuai dengan yang tertera pada ijazah tadi, sehingga tidak ada istilah salah dalam memilih jurusan. Tidak mungkin akan memutar ulang waktu untuk memilih jurusan lagi. Yakinkan diri terhadap apa yang sudah dimiliki sekarang.
Sebagai manusia dewasa, kini saatnya bebas memilih dan me-manage diri sendiri terhadap apa yang diinginkan dimasa kedepan. Suka atau tidak, senang atau tidak, idealnya setelah lulus SMA/SMK melanjutkan ke perguruan tinggi adalah jenjang yang sebaiknya ditempuh.

"Masa lalumu tak mungkin menghambatmu, karena ia sudah berlalu. Hatimu yang lemahlah, yang menghambatmu"

Pemikiran setelah lulus SLTA:

I. Memilih Perguruan Tinggi

1. Sifat

a. Akademik
Sesuai namanya disini menitik beratkan pada pengembangan ilmu, untuk menghasilkan ilmuwan yang ahli di bidangnya. Tercetak keahlian yang spesifik misalnya: ahli sastra, ahli politik, ahli komunikasi, ahli arsitektur, ahli matematika dan lain-lain sesuai jurusan awal dari SMA/SMK. Walupun tidak sesuai dengan jurusan SMA/SMK juga bisa. Selanjutnya bisa meneruskan sampai jenjang Magister (S2) atau Doktoral (S3).

b. Profesional
Bidang ini menekankan pada pengembangan aspek keahlian yang mencetak skil siap pakai.Walaupun tidak mendapat gelar  kesarjanaan, tapi waktu pendidikannya lebih singkat dan tentu saja biayanya lebih murah. Misalnya masuk Akademi keperawatan, Akademi Kebidanan dll (lihat daftanya disini negeri atau swasta). Untuk referensi lanjutkan baca.

2. Bentuk
a. Universitas
Sampai saat ini paling banyak diminati para lulusan SMA. Disini ada banyak pilihan bidang yang ditawarkan, ada bidang eksak, bahasa, seni, sosial hingga bidang teknologi. Setiap bidang bernaung dibawah jurusan pada fakultas (lihat daftanya disini negeri atau swasta) .

b. Institut
Jalur pendidikan yang ditawarkan disini sejenis, contohnya institut pertanian, institut teknologi atau institut seni. Pada sebuah institut, bidang keilmuwan dibagi kedalam beberapa jurusan atau fakultas (lihat daftanya disini negeri atau swasta) .

c. Sekolah Tinggi
Sekolah Tinggi lebih spesifik pada satu jenis program profesi saja. Misalnya Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) program studinya tentang Kesehatan. Lulusan sekolah tinggi ini sama dengan lulusan pada universitas dan institut, berhak mendapatkan gelar sarjana di akhir masa kuliahnya. (lihat daftanya disini negeri atau swasta)

d. Akademi
Lulusannya tidak menyandang gelar Sarjana, jalur ini menyiapkan lulusannya untuk menjadi tenaga profesional. Program yang ditawarkan spesifik disatu bidang tertentu, seperti Akademi Bahasa Asing (ABA), Akademi Kebidanan (AKBID), Akademi Keperawatan (AKPER), dll. (lihat daftanya disini negeri atau swasta)

e. Politeknik
Jalur pendidikan profesional dimana lulusannya setara program diploma. Khusus di politeknik biasanya menawarkan beberapa jurusan. (lihat daftanya disini negeri atau swasta)

3. Gelar

a. S0
Gelar non kesarjanaan bagi para lulusan jalur pendidikan profesional, Program Diploma, Akademi atau Politeknik.

b. S1, S2 & S3
Gelar kesarjanaan diperoleh bagi mereka yang berhasil jalur pendidikan akademik. Mereka yang berhak atas gelar ini adalah lulusan universitas, sekolah tinggi, dan institut. Misalnya jurusan kependidikan bergelar S.Pd, jurusan sosial bergelar S.Sos, jurusan komputer bergelas S.Kom, dll.  Sementara gelar S2 (Magister) misalnya MM, M.Hum, M.M.Pd dan S3 (Doktor) adalah lanjutan dari pendidikan S1.

4. Status

a. Perguruan Tinggi Negeri (PTN)
          Lihat daftarnya di sini

b. Perguruan Tinggi Swasta (PTS)
          Lihat daftarnya di Jogjakarta, Jawa Tengah

c. Perguruan Tinggi Kedinasan (PTK)
Atas nama pemerintah, pengelolaanya diluar Depdiknas. Contohnya Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) dikelola oleh Departemen Keuangan. Perguruan Tinggi Kedinasan (PTK) ini, walaupun ada banyak jurusannya, namun penerimannya relatif sedikit. Tapi pendftarnya luarbiasa banyaknya. Lihat daftarnya di sini

II. Bimbingan Tes
Pada Perguruan Tinggi atau Jurusan yang mempunyai nama besar alias favorit, peminatnya tinggi dan standarisasi semakin meningkat, otomatis persaingan masuk untuk mnjadi mahasiswanya tinggi pula dengan jumlah pendaftar yang jumlahnya jauh lebih banyak daripada daya tampungnya.  Maka kesempatan untuk berhasil masuk menjadi semakin sempit. Untuk menghadapi kesulitan ini tentu harus ditempuh salah satunya adalah mengikuti bimbingan tes. Semoga usaha anda tidak sia-sia.

III. Kursus Keterampilan
Tidak berhasil masuk PTN? Tenang, masih ada PTS. Tidak berkenan? Ikutlh kursus keterampilan yang merupakan alternatif pengisi waktu bermanfaat. Tahun depan mencoba lagi mendaftar PTN dengan jurusan sesuai yang dipilih. Mengikuti kursus bisa mendapatkan bekal untuk menghadapi persaingan dunia kerja. Pilih kursus yang sesuai dengan bakat, minat, serta kemampuan.

IV. Cari Kerja
Ada msalah dengan biaya? Sebetulnya pemerintah atau pihak terkait banyak yang membantu dalam bentuk beasiswa. Rajinlah mencari informasi, sehingga mendapat jalan untuk meniti karir masa depan.
Jika dari semua uraian di atas tidak menarik minat karena alasan tertentu, maka cari atau menciptakan kerja yang paling tepat. Tentu mencari kerja ataupun meniptakan pekerjaan untuk diri sendiri harus sesuaai dengan disiplin ilmu yang telah didapat semasa di SMA/SMK. Khusunya menciptakan lapangan kerja untuk diri sendiri adalah berwiraswasta. Ingat, jaman serba canggih bisa dilakukan secara online. Yang terpenting harus pandai melihat peluang, bersemangat, punya strategi, tekun, tidak patah semangat, dan mulailah dari yang kecil. Jalankan secara profesional.

Artikel ini diambil dari beberapa sumber. Jika anda membaca dan merasa ada kekurangan atau kesalahan, silahkan tambahkan atau betulkan di bagian Komentar.

Salam SUKSES!

No comments:

Post a Comment